Minggu-minggu awal setelah di PHK, aku merasa jadi orang yang luar
biasa tidak berguna. Bayangan bahwa aku di PHK karena performa ku ternyata
tidak sebaik yang aku pikirkan datang menghantui siang dan malam. Perasaan
bahwa aku adalah orang tak berguna sering sekali datang menghampiri. Kegiatan
sehari-hari hanya on-line untuk kirim beberapa lamaran kerja, juga mantau on-line
shop sambil update barang-barang baru.
Itulah kenapa akhirnya aku
memutuskan untuk memperbarui test TOEFL-ku yang memang sudah habis masa
berlakunya. Dengan aku ambil test TOEFL, aku harus belajar, mengisi waktu
luang. Selain itu, bisa juga untuk bekal apply beasiswa nasional maupun
international.
Awalnya mau coba di UI, tapi karena salemba
dan depok bukan daerah yang familiar buatku, akhirnya ga jadi. Sempet mikir mau
ambil di Kuninga, Perbanas or Universitas Bakrie, tapi ternyata biayanya lebih
mahal. Sekitar 400rb dan waktu pengumuman 2 minggu setelah test. Aku pikir dengan
harga segitu dan waktu pengambilan yang lama, ga worth it.
Akhirnya aku daftar TOEFL Test di
IES Foundation dengan lokasi test di STC Senayan (bisa kamu cek di sini), biayanya hanya 375rb dan
waktu pengumuman 1 minggu, plus lokasinya gampang dijangkau. 1 x naik bis aja
dari daerah rumahku. Test dilaksanakan hari sabtu tanggal 10 Oktober 2015.
Tapi, berhubung udah lama banget ga belajar or test bahasa Inggris, dan
kebetulan di kantor pun mayoritas orang berbahasa jawa, jadilah bahasa
Inggrisku karatan. Jadi aku memutuskan untuk mengambil TOEFL Preparation Test
di Atma Jaya sebagai pemanasan. Why Atma Jaya? Ya simple sih, aku lulusan situ.
Jadi lebih PD aja, dan biaya test-nya pun terjangkau, Cuma 150rb untuk umum.
Preparation test aku ambil hari Rabu tgl 7 Oktober, supaya bisa tahu
kekuranganku dimana dan sempat untuk belajar untuk hari sabtunya.
Menjelang preparation, aku
belajar sedikit-sedikit via internet dan ga lupa prepare telinga pake lagu-lagu
Eminem yang terbukti selalu bikin kuping sanggup listening dengan baik. Saat
preparation, terasa sekali beratnya mengerjakan soal-soal semacam itu setelah hampir
2.5 tahun ga pernah coba test-test semacam itu. Rasanya otak kram. Hahaha…
Hasil preparation test bisa aku ambil hari itu juga, dan hasilnya……….. 530.
Naik
30 poin dari hasil 2.5 tahun lalu. Not Bad. Dari situ aku tahu bahwa
kelemahanku (seperti biasa) Structure & Written Expression. Aku harus lebih
banyak belajar lagi di bidang itu.
Hari test tiba, kebagian test jam
4 - 7 sore, jam paling ga enak karena pasti ngantuk and laper. Berusaha ga
deg-deg an dan yakin karena udah belajar seminggu penuh. Akhirnya sebelum test,
untuk menenangkan diri, aku dengerin Ar-Rahman di youtube. Lumayan banget bikin
tenang.
Saat test berlangsung, Listening nya gampang karena sound nya jelas
banget. Begitu ketemu Structure dan Reading section, baru kerasa banget susahnya.
Mungkin karena udah jarang banget pake lembar jawaban komputer, rasanya
ngebuletin buletannya itu lama banget. Kita cuma bisa baca + jawab soal 30 detik
dan 15 detik buat ngebuletin. Panik banget dan rasanya pasrah karena soalnya
jauh lebih susah dibandingkan yang preparation. 1 hal yang ada di kepalaku
setelah selesai test, “ini pasti dapet dibawah 500, dan kalau kejadian, aku mau
test lagi, pokoknya harus dapet minimal 550”.
Waktu tunggu adalah waktu paling
nyebelin. Kepikiran terus pengen tau hasilnya, tapi IES ga melayani pertanyaan
hasil test via email maupun telpon. Pokoknya harus kita ambil, baru tahu
hasilnya.
Hasil baru aku ambil tanggal 21
Oktober 2015. Saat selesai test, personel IES Menjelaskan bahwa jika nilai
dibawah 460, kita hanya kan mendapatkan lembar kecil hasil test. Untuk nilai antara
460 - 542 kita akan mendapatkan serifikat dengan lining berwarna Bronze, nilai 543
– 626 Silver dan nilai 627 – 677 Gold. Saat aku buka amplopnya, aku melihat sertifikat
dengan lining silver, tambah deg-an seneng. Dan begitu aku tarik, nilainya 577. Senengnya bukan main, nyaris
teriak, dan aku lagi main di kantor lama. Hahaha… Bahagia rasanya.
Untuk sementara sih hasil test ini yang bakal aku pake buat apply kerja or beasiswa, sambil belajar lagi buat test TOEFL IBT, berhubung speaking masih kacau balau, butuh banyak persiapan,
So far ga nyesel ambil test di IES.
Halo mba kanaya, mau tanya apakah toeflnya sudah dipergunakan untuk melamar beasiswa? Klo sudah boleh tau beasiswa apa saja. Terima kasih
ReplyDelete